Di era digital saat ini, media sosial seperti Instagram dan TikTok menjadi bagian penting dari kehidupan kita sehari-hari. Namun, meskipun mereka memberikan banyak manfaat, seperti menjaga hubungan sosial dan memberikan platform untuk mengekspresikan diri, ada dampak signifikan terhadap kesehatan mental, terutama dalam hal harga diri dan kebahagiaan.
1. Pengaruh Media Sosial Terhadap Harga Diri
Media sosial sering kali menampilkan gambaran kehidupan yang tampaknya sempurna, dari foto-foto liburan mewah hingga pencapaian karier yang mengesankan. Hal ini dapat menyebabkan perbandingan sosial yang berbahaya, di mana pengguna mulai membandingkan kehidupan mereka dengan apa yang mereka lihat di layar. Berdasarkan penelitian yang diterbitkan dalam Cyberpsychology, Behavior, and Social Networking, semakin sering seseorang melihat konten yang memicu perasaan tidak cukup baik, semakin tinggi tingkat kecemasan dan depresi yang mereka alami (1).
Instagram, dengan fitur seperti “likes” dan komentar, memberi tekanan untuk memperoleh validasi dari orang lain. Ketika seseorang tidak mendapatkan banyak perhatian atau respons positif, mereka bisa merasa harga diri mereka terancam. Fenomena ini dikenal dengan “social validation hypothesis,” yang menunjukkan bahwa kita merasa lebih baik ketika mendapatkan pengakuan di media sosial, dan sebaliknya, kita merasa buruk saat kita tidak mendapatkannya (2).
2. Pengaruh TikTok terhadap Kesehatan Mental
TikTok, yang didominasi oleh video pendek dan tren viral, memiliki efek yang lebih langsung terhadap pengaruh sosial. Konten di TikTok sering kali didasarkan pada tantangan dan tren yang mengharuskan pengguna untuk berpartisipasi dalam konten yang tampaknya sempurna dan menarik. Hal ini dapat menyebabkan rasa tekanan untuk selalu tampil sempurna dan memenuhi ekspektasi yang tidak realistis.
Menurut sebuah studi yang diterbitkan dalam Frontiers in Psychology, TikTok berpotensi meningkatkan perasaan kecemasan karena ada tekanan untuk mengikuti tren dan tampil sesuai standar yang diciptakan oleh influencer atau selebriti di platform tersebut. Pengguna mungkin merasa bahwa mereka harus terus-menerus menciptakan konten yang menarik untuk mendapatkan perhatian, yang akhirnya dapat berimbas pada stres dan kelelahan mental (3).
3. Keterkaitan dengan Kecemasan dan Depresi
Dampak media sosial pada kesehatan mental tidak hanya terbatas pada harga diri, tetapi juga pada kesehatan emosional secara keseluruhan. Penelitian menunjukkan bahwa sering menggunakan media sosial dapat meningkatkan gejala kecemasan dan depresi. Misalnya, sebuah studi yang dipublikasikan dalam The Lancet Psychiatry menemukan bahwa remaja yang menghabiskan lebih dari tiga jam sehari di media sosial lebih rentan terhadap gejala kecemasan dan depresi (4).
Meskipun media sosial dapat memberikan rasa kebersamaan dan kenyamanan dalam berbagi pengalaman, paparan konten yang berlebihan, terutama konten yang penuh dengan kecantikan yang tidak realistis atau kehidupan yang “sempurna,” dapat merusak kesehatan mental, membuat seseorang merasa tidak cukup baik, dan akhirnya meningkatkan risiko gangguan kecemasan.
4. Menjaga Kesehatan Mental di Tengah Media Sosial
Namun, bukan berarti media sosial sepenuhnya buruk. Ada cara-cara untuk menjaga keseimbangan dan melindungi kesehatan mental kita di dunia digital. Berikut adalah beberapa tips untuk menjaga keseimbangan:
- Kurangi Penggunaan Media Sosial: Cobalah untuk mengurangi waktu yang dihabiskan di media sosial setiap harinya. Setel batas waktu untuk menghindari keterlibatan yang berlebihan dan mengurangi perbandingan sosial.
- Ikuti Akun yang Positif: Pilih untuk mengikuti akun yang memberikan dampak positif, seperti akun yang mengedukasi atau yang menawarkan konten yang mendukung kesehatan mental.
- Tetapkan Batasan: Berikan diri kamu batasan dalam menggunakan media sosial, seperti tidak menggunakan ponsel setelah jam tertentu atau sebelum tidur, untuk mencegah dampak negatif terhadap kualitas tidur dan kesejahteraan mental.
- Berbicara tentang Perasaanmu: Jangan ragu untuk berbicara dengan teman atau seorang profesional jika kamu merasa tertekan atau cemas akibat media sosial.
Kesimpulan
Media sosial seperti Instagram dan TikTok dapat memiliki dampak yang signifikan terhadap harga diri dan kesehatan mental kita. Meskipun ada banyak manfaatnya, penting untuk menyadari risiko yang mungkin ditimbulkan, seperti kecemasan, depresi, dan perasaan tidak cukup baik. Dengan mengambil langkah-langkah untuk menggunakan media sosial secara sehat, kita bisa mengurangi dampak buruknya dan meningkatkan kesejahteraan mental kita.
Dengan memperhatikan pengaruh media sosial dan cara mengelolanya, kita bisa menjaga kesehatan mental tanpa harus meninggalkan dunia digital sepenuhnya. Jangan lupa untuk selalu menjaga keseimbangan, ya!
Daftar Referensi
- Cyberpsychology, Behavior, and Social Networking, 2019. “The Impact of Social Media Use on Mental Health: A Systematic Review.”
- Journal of Social and Clinical Psychology, 2020. “Social Validation Hypothesis and Its Effects on Mental Health.”
- Frontiers in Psychology, 2021. “Social Media Use and Its Impact on Mental Health in Adolescents.”
- The Lancet Psychiatry, 2020. “Social Media Use and Risk of Mental Health Issues in Adolescents.”