Subscribe Now

Edit Template

Subscribe Now

Edit Template

Mengatasi FOMO: Cara Mengatasi Rasa Takut Ketinggalan di Era Media Sosial

Halo Sobat Sanubari!

Pernah nggak sih kamu merasa cemas atau khawatir karena teman-temanmu terlihat seru-seruan di media sosial, sementara kamu merasa ketinggalan? Atau mungkin merasa gelisah kalau nggak mengikuti tren atau acara yang sedang viral? Itu adalah ciri dari FOMO, atau Fear of Missing Out. FOMO adalah perasaan takut ketinggalan sesuatu yang sepertinya menyenangkan atau penting, yang sering muncul karena paparan media sosial.


Apa Itu FOMO?

FOMO adalah perasaan cemas atau gelisah yang muncul ketika seseorang merasa bahwa mereka kehilangan kesempatan untuk terlibat dalam aktivitas sosial atau tren yang sedang berlangsung. Di era media sosial ini, FOMO menjadi lebih intens karena hampir setiap momen dalam kehidupan orang lain bisa dilihat secara langsung lewat platform seperti Instagram, Twitter, dan TikTok.

Menurut sebuah studi yang dipublikasikan di Computers in Human Behavior, paparan media sosial dapat meningkatkan perasaan FOMO, karena pengguna terus-menerus membandingkan hidup mereka dengan kehidupan orang lain yang terlihat lebih sempurna atau lebih menyenangkan (1).


Dampak FOMO pada Kesehatan Mental

Rasa takut ketinggalan ini ternyata tidak hanya mengganggu pikiran, tapi juga bisa berdampak pada kesehatan mental kita. Beberapa dampak yang bisa timbul antara lain:

  1. Kecemasan dan Stres
    FOMO dapat memicu kecemasan yang berlebihan, karena kita merasa harus selalu terhubung dan tahu apa yang terjadi dalam kehidupan orang lain. Hal ini dapat meningkatkan tingkat stres kita (2).
  2. Perasaan Tidak Puas dan Rendah Diri
    Ketika kita terus-menerus membandingkan diri dengan orang lain di media sosial, kita bisa merasa kurang atau tidak cukup baik. Penelitian di Journal of Social and Clinical Psychology menunjukkan bahwa perbandingan sosial ini dapat merusak kepercayaan diri dan harga diri kita (3).
  3. Gangguan Tidur
    Rasa ingin terus-menerus memeriksa media sosial untuk “tidak ketinggalan” bisa mengganggu kualitas tidur. Sebuah studi di Journal of Behavioral Addictions menemukan bahwa kecanduan media sosial dapat menyebabkan gangguan tidur yang lebih buruk pada penggunanya (4).

Cara Mengatasi FOMO

Untuk mengatasi FOMO, ada beberapa langkah yang bisa kamu coba:

  1. Atur Batasan Waktu Media Sosial
    Cobalah untuk tidak membuka media sosial terlalu sering. Kamu bisa menggunakan aplikasi pembatas waktu untuk membantu kamu mengontrol berapa lama kamu menghabiskan waktu di media sosial.

    Tips: Tentukan waktu tertentu dalam sehari untuk memeriksa media sosial, dan pastikan kamu tidak terus-menerus tergoda untuk memeriksanya.

  2. Berfokus pada Kehidupan Nyata
    Alihkan perhatianmu dari media sosial dengan fokus pada kegiatan yang kamu nikmati di dunia nyata. Ini bisa membantu kamu merasa lebih terhubung dengan diri sendiri daripada selalu merasa terhubung dengan dunia maya.

    Tips: Cobalah beraktivitas fisik, seperti olahraga, atau habiskan waktu berkualitas bersama teman dan keluarga tanpa gangguan media sosial.

  3. Latihan Mindfulness
    Mindfulness atau kesadaran penuh dapat membantu kita untuk lebih fokus pada momen sekarang dan mengurangi perasaan cemas tentang apa yang kita lewatkan.

    Tips: Cobalah meditasi atau pernapasan dalam untuk menenangkan pikiranmu dan menghentikan kebiasaan berlebihan mengecek media sosial.

  4. Ubah Pola Pikir Tentang Media Sosial
    Ingat bahwa apa yang kamu lihat di media sosial belum tentu mencerminkan kenyataan sepenuhnya. Banyak orang hanya membagikan momen-momen terbaik dari hidup mereka, sementara sisi lain dari kehidupan mereka mungkin tidak terlihat.

    Tips: Fokus pada pencapaianmu sendiri dan ingat bahwa setiap orang memiliki perjalanan hidup yang berbeda.


Fakta Ilmiah Tentang FOMO

  • Sebuah penelitian di Computers in Human Behavior menunjukkan bahwa semakin banyak waktu yang dihabiskan di media sosial, semakin besar kemungkinan seseorang merasakan FOMO dan kecemasan (1).
  • Menurut Journal of Social and Clinical Psychology, perbandingan sosial yang sering terjadi di media sosial dapat mengurangi rasa puas terhadap kehidupan kita dan memengaruhi kesehatan mental secara negatif (3).
  • Penelitian di Journal of Behavioral Addictions menunjukkan bahwa kecanduan media sosial, yang seringkali dipicu oleh FOMO, berhubungan dengan gangguan tidur yang lebih buruk (4).


Kesimpulan
FOMO adalah perasaan yang sering muncul akibat paparan media sosial yang berlebihan, yang bisa memengaruhi kesehatan mental kita. Namun, dengan membatasi waktu di media sosial, fokus pada kehidupan nyata, serta mempraktikkan mindfulness, kita bisa mengurangi kecemasan dan rasa takut ketinggalan. Ingat, hidup bukan tentang siapa yang paling banyak tahu atau yang paling sering tampil di media sosial, tetapi tentang merasa puas dengan apa yang kita jalani setiap hari. 🌟


Daftar Referensi

  1. Computers in Human Behavior, 2021. “The Impact of Social Media on FOMO and Mental Health.”
  2. Psychology of Popular Media Culture, 2020. “FOMO and Its Connection to Anxiety in Adolescents and Young Adults.”
  3. Journal of Social and Clinical Psychology, 2020. “Social Comparison and Its Effects on Self-Esteem and Mental Health.”
  4. Journal of Behavioral Addictions, 2019. “The Impact of Social Media Use on Sleep and Mental Health.”

Echy

Writer & Blogger

Halo!
Saya Echi, penulis sekaligus editor blog ini. Meski bukan seorang ahli psikologi, saya percaya bahwa pengalaman dan pembelajaran dari kehidupan sehari-hari bisa menjadi sumber inspirasi untuk kita semua. Melalui blog ini, saya ingin berbagi cerita, wawasan, dan sudut pandang yang saya dapatkan dari apa yang saya baca, alami, dan pelajari.

Harapan saya sederhana: semoga tulisan di sini bisa menjadi teman Anda dalam memahami diri sendiri, menghadapi tantangan, atau sekadar menemukan sudut pandang baru. Kalau ada yang ingin dibahas, jangan ragu untuk berbagi ide atau cerita Anda. Yuk, kita saling belajar dan tumbuh bersama! 😊

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Kenalkan

Echi

Editor

Halo!
Aku Echi, penulis sekaligus editor blog ini. Meski bukan seorang ahli psikologi, aku percaya bahwa pengalaman dan pembelajaran dari kehidupan sehari-hari bisa menjadi sumber inspirasi untuk kita semua. Melalui blog ini, aku ingin berbagi cerita, wawasan, dan sudut pandang yang aku dapatkan dari apa yang aku baca, alami, dan pelajari.

Harapanku sederhana: semoga tulisan di sini bisa menjadi teman kamu dalam memahami diri sendiri, menghadapi tantangan, atau sekadar menemukan sudut pandang baru. Kalau ada yang ingin dibahas, jangan ragu untuk berbagi ide atau cerita kamu di Forum. Yuk, kita saling belajar dan tumbuh bersama! 😊

Popular Articles

  • All Posts
  • Berita Umum
  • Entertainment
  • Hari Besar
  • Hubungan Asmara
  • Inspirasi dan Motivasi
  • Kesehatan
  • Kesehatan dan Kebugaran
  • Kesehatan dan Produktivitas
  • Kesehatan Mental
  • Kesehatan Mental dan Media Sosial
  • Pendidikan dan Literasi
  • Pengembangan Diri
  • Psikologi
  • Psikologi dan Kesehatan Mental
  • Psikologi dan Kesejahteraan
  • Teknologi

Instagram Feed

Edit Template

Pengalaman dan pembelajaran dari kehidupan sehari-hari bisa menjadi sumber inspirasi untuk kita semua. Blog ini bertujuan untuk berbagi cerita, wawasan, dan sudut pandang yang saya dapatkan dari apa yang saya baca, alami, dan pelajari.

You have been successfully Subscribed! Ops! Something went wrong, please try again.

Quick Links

Home

Features

Terms & Conditions

Privacy Policy

Contact

Postingan Terbaru

  • All Posts
  • Berita Umum
  • Entertainment
  • Hari Besar
  • Hubungan Asmara
  • Inspirasi dan Motivasi
  • Kesehatan
  • Kesehatan dan Kebugaran
  • Kesehatan dan Produktivitas
  • Kesehatan Mental
  • Kesehatan Mental dan Media Sosial
  • Pendidikan dan Literasi
  • Pengembangan Diri
  • Psikologi
  • Psikologi dan Kesehatan Mental
  • Psikologi dan Kesejahteraan
  • Teknologi

Hubungi Kami

Pengalaman dan pembelajaran dari kehidupan sehari-hari bisa menjadi sumber inspirasi untuk kita semua. Blog ini bertujuan untuk berbagi cerita, wawasan, dan sudut pandang yang saya dapatkan dari apa yang saya baca, alami, dan pelajari.

You have been successfully Subscribed! Ops! Something went wrong, please try again.

Quick Links

Home

Features

Terms & Conditions

Privacy Policy

Contact

Postingan Terbaru

  • All Posts
  • Berita Umum
  • Entertainment
  • Hari Besar
  • Hubungan Asmara
  • Inspirasi dan Motivasi
  • Kesehatan
  • Kesehatan dan Kebugaran
  • Kesehatan dan Produktivitas
  • Kesehatan Mental
  • Kesehatan Mental dan Media Sosial
  • Pendidikan dan Literasi
  • Pengembangan Diri
  • Psikologi
  • Psikologi dan Kesehatan Mental
  • Psikologi dan Kesejahteraan
  • Teknologi

Contact Us