Hai, Sobat Sanubari!
Pernah nggak sih kamu merasa kesulitan untuk memulai suatu pekerjaan meskipun kamu tahu itu penting? Rasanya pengen nunda terus, padahal deadline sudah dekat. Nah, ini yang disebut prokrastinasi. Banyak orang yang mengalaminya, tapi tahukah kamu kalau kebiasaan ini bisa berhubungan dengan masalah kesehatan mental, seperti kecemasan dan depresi?
Apa Itu Prokrastinasi?
Prokrastinasi adalah kebiasaan menunda-nunda pekerjaan atau tugas yang harus diselesaikan. Walaupun kita tahu bahwa itu harus dilakukan, kita sering mencari alasan untuk menundanya. Beberapa orang mungkin menganggap ini cuma masalah kebiasaan atau kurangnya motivasi, padahal bisa jadi ini tanda adanya masalah psikologis yang lebih dalam, seperti kecemasan atau depresi.
Menurut American Psychological Association (APA), prokrastinasi sering kali berkaitan dengan perasaan takut gagal, khawatir tentang hasil, atau merasa tidak berharga, yang pada akhirnya berhubungan dengan gangguan kecemasan dan depresi (1).
Dampak Prokrastinasi terhadap Kesehatan Mental
Meskipun tampaknya prokrastinasi adalah kebiasaan biasa, jika dibiarkan, ini bisa berdampak buruk pada kesehatan mental kita, antara lain:
- Peningkatan Kecemasan
Saat kita terus-menerus menunda pekerjaan, kecemasan akan semakin meningkat. Penelitian dari Journal of Social and Clinical Psychology menunjukkan bahwa orang yang sering menunda tugas lebih cenderung merasakan kecemasan yang berlebihan (2). - Perasaan Tertekan
Prokrastinasi dapat menyebabkan perasaan tertekan karena banyaknya tugas yang menumpuk. Hal ini memicu perasaan cemas tentang bagaimana menyelesaikan semua pekerjaan tersebut dalam waktu yang terbatas. - Depresi
Menunda-nunda pekerjaan dapat memperburuk gejala depresi, terutama jika tugas yang tertunda terkait dengan perasaan tidak berdaya atau tidak cukup baik. Studi dari Journal of Affective Disorders mengungkapkan bahwa prokrastinasi berhubungan dengan peningkatan gejala depresi pada individu (3).
Bagaimana Mengatasi Prokrastinasi?
Jangan khawatir, Sobat Sanubari! Prokrastinasi itu bisa diatasi kok. Berikut beberapa cara yang bisa kamu coba untuk mengurangi kebiasaan menunda-nunda:
- Pahami Alasan Prokrastinasi
Prokrastinasi sering kali berakar dari ketakutan atau kecemasan. Cobalah untuk menggali lebih dalam tentang alasan kamu menunda tugas tersebut.Tips: Coba tanya pada diri sendiri, “Apa yang aku takuti jika mulai bekerja?”
- Buat Jadwal yang Realistis
Tentukan waktu tertentu untuk menyelesaikan tugas. Jangan terlalu banyak memberi tenggat waktu yang terlalu ketat pada diri sendiri.Tips: Gunakan teknik Pomodoro, yang melibatkan 25 menit kerja fokus, diikuti dengan 5 menit istirahat.
- Fokus pada Proses, Bukan Hasil
Daripada fokus pada hasil yang sempurna, cobalah untuk menikmatinya sebagai proses belajar.Tips: Ingatkan diri bahwa setiap langkah kecil yang kamu ambil itu sudah cukup.
- Cari Dukungan Profesional
Jika prokrastinasi disebabkan oleh kecemasan atau depresi, mencari bantuan dari psikolog atau terapis bisa sangat membantu. Terapi kognitif perilaku (CBT) misalnya, telah terbukti efektif mengatasi prokrastinasi yang berhubungan dengan masalah psikologis (4).
Fakta Ilmiah Tentang Prokrastinasi dan Kesehatan Mental
- Penelitian di Journal of Social and Clinical Psychology menemukan bahwa orang yang sering menunda tugas cenderung lebih cemas dan memiliki tingkat stres yang lebih tinggi dibandingkan mereka yang menyelesaikan tugas tepat waktu (2).
- Menurut studi di Journal of Affective Disorders, prokrastinasi bisa memperburuk gejala depresi, dan mengatasi prokrastinasi bisa membantu mengurangi perasaan tertekan (3).
- Journal of Behavioral Medicine menyatakan bahwa strategi manajemen waktu yang lebih baik dapat mengurangi kecemasan dan meningkatkan perasaan pengendalian dalam hidup (5).
Kesimpulan
Prokrastinasi mungkin tampak seperti kebiasaan biasa, tapi jika dibiarkan, bisa berdampak buruk pada kesehatan mental kita. Kecemasan dan depresi bisa memperburuk kebiasaan menunda, sehingga penting untuk mengenali tanda-tanda ini dan mencari cara untuk mengatasinya. Dengan memahami akar masalah, mengatur waktu dengan lebih bijak, dan mencari dukungan jika diperlukan, kita bisa mulai mengatasi prokrastinasi dan menjaga kesehatan mental.
Jadi, jangan biarkan prokrastinasi menghalangi kamu untuk meraih tujuan hidup yang lebih seimbang dan bahagia. 🌱
Daftar Referensi
- American Psychological Association (APA), 2022. “Procrastination and Mental Health: Understanding the Link.”
- Journal of Social and Clinical Psychology, 2020. “The Relationship Between Procrastination and Anxiety.”
- Journal of Affective Disorders, 2019. “Procrastination as a Predictor of Depression Symptoms.”
- Behavioral Research and Therapy, 2021. “The Effectiveness of Cognitive Behavioral Therapy in Reducing Procrastination.”
- Journal of Behavioral Medicine, 2020. “Managing Time and Reducing Anxiety: A Review of Strategies.”